Sebelah
sayap ku perlahan rontok bulu bulunya..
Sedangkanaku masih berkelana membus musim..
Awalnya kurasa ta apa apa..
Angin kencang menandaskan arti kehilangannya..
Singgahlah
aku di tebing teduh..
Kudiami
biarpun tidak seberapa lama..
Edelweiss
putih seperti hendak menghiburku…
Daunya
tanggal,tersisa beberapa yg tinggal..
Terpejam lah mataku,tapi tidak mata jiwaku..
Layar besar seperti mengajakku kembali..
Semasa itu,ketika penjelajahan ku tak sendiri..
Ada dia betinaku yang dulunya setia mengikutiku..
Napak
tilas tentang kisah yang sempat kuagungkan..
Tapi
menggilas karena beringasnya dunia..
Raib
sekekita meninggalkan cakaran pedihnya..
Kemana
dia disaat aku kian memujanya..?
Hahhh…sudahlah,dan memang harus kusudahi..
Lucu dan naïf jika terus tenggelam menyelami kisah ini..
Aku tergagap gagap sedangkan yang kuharap,sedang terbahak
bahak..
Lucunya kisahku,jika aku terus saja berkisah tentang itu..
Ku
gerakan kembali kaki dan sayapu..
Himpun daya,dan terbangkan
kembali asaku yang sempat terhuyung…
Sudah
waktunya bergerak dan beranjak..
ada
terang pelangi menunggu sikap satriaku
0 komentar:
Posting Komentar