Sebuah senyum, sorot mata,
berulang mengeja: kehidupan begitu bengisnya
mengapa benci, bukan cinta, katamu bertanya
mengapa benci, bukan cinta, katamu bertanya
Tebaibo, MagaiBo
Udara begitu bertuba, kita asing berdua
Udara begitu bertuba, kita asing berdua
dan dunia? ia tertawa
0 komentar:
Posting Komentar